Setelah terbongkar, baru ketahuan penyebabnya. Bau busuk tercium dari barrelnya, ternyata larasnya sambungan.... gile!
Ada beberapa cara untuk memeriksa laras, antara lain:
1. Visual cek, lihat lubang larasnya, periksa alurnya teliti pula muzzle crowning.
2. Masukan peluru -pellet- dari belakang, kemudian dorong kedepan hingga keluar di ujung laras dengan kawat kuningan diameter 3 mm yang biasa untuk las asetiline, rasakan proses dorongan tersebut. Laras yang baik dorongannya terasa konstan tidak tersendat.
3. Periksa bekas -cetakan- alur yang terdapat pada peluru -pellet- akibat proses kedua. Bekas alurnya seragam berarti larasnya cukup baik, jika sebaliknya lebih baik ganti laras.
Dengan prosedur tersebut diatas, sampai pada kesimpulan "harus ganti laras!".
Mau beli Lothar Walther harganya selangit, nggak sesuai harga senapan yang dibawah 2 jeti. Akhirnya pilihan jatuh pada laras lokal ex Bandung untuk sharp innova long barrel +/- 300ribuan.
Hasilnya cukup menggembirakan grouping max 1cm pada jarak 25M dengan peluru Baracuda match. Untuk keperluan berburu rasanya sudah cukup.
Gambar 2. Bekas alur laras setelah peluru didorong dengan kawat kuningan. Kiri dari laras yang cacat
Ternyata punya ada teman yang beli PCP lokal dengan keluhan sama.
Mudah-mudahan minggu depan photo hasil uji dilapangan tembak bisa saya laporkankan disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar